Posted in Kicau

Review Vaseline Petroleum Jelly

Kali ini gue mau mereview tentang Vaseline Petroleum Jelly. Seperti yang tertulis di kemasan produk bagian depan “Dermatologist Recommended”, itu bener-bener recommended banget, guys. Sumpah!

Vaseline ini merupakan produk lama, tapi gue baru membuktikannya 3 bulan terakhir ini hehe telat banget ya. Dulu waktu baru munculnya produk ini, gue sebenernya udah pengen banget beli via online, karena waktu itu belum banyak di pasaran. Tapi yaa namanya dulu masih cuek sama yang namanya bibir pecah-pecah, jadi yaudahlah bodoamat haha kepengen beli doang tapi ngga beli-beli.

Pada akhirnya, sekitar bulan oktober-november 2017 kemaren, gue kan belanja bulanan di Giant, Margo City. Ehh ngga sengaja ngeliat ada vaseline ini, untuk harganya gue lupa berapa (maap ya) sepertinya sekitar 20rb-30rb.

Vaselin ini gue aplikasikan untuk bibir pecah-pecah, hasilnya bener-bener memuaskan hati. Biasanya gue oleskan malam sebelum tidur dan keesokan harinya kulit bibir gue ngelupas tapi dengan kondisi bibir sedikit lembab dan sangat lembut, mulus, halus, ngga kasar. Seneng banget deh kalo besokkannya mau pake lipstik dengan kondisi bibir yang begitu.

Semakin kesini, gue aplikasikan untuk alis juga haha konon katanya vaseline ini bisa membuat alis kita menjadi tebal, kalau dipakai rutin. Gue ngga tau sih ya, harus dipakai dengan waktu berapa lama untuk membuktikannya. Sejauh ini alis gue masih kaya biasa aja hehehe atau mungkin karena gue kurang rutin menggunakannya? Maybe.

Selanjutnya gue aplikasikan untuk daun telinga gue yang kebetulan selalu kering dan kulitnya mengelupas. Penggunaannya pun sama seperti untuk bibir pecah-pecah. Dioleskan malam hari setiap mau tidur, sebenernya sih bisa dipakai kapan saja. Tapi gue memilih waktu malam karena udah ngga ada aktifitas memakai headset wkwk yaiyalah, kan mau tidur. Hasilnya juga bagus lho, daun telinga yang biasanya mengelupas kulitnya jadi halus.

Yang terakhir, vaseline ini gue pakai untuk menghilangkan selulit hihi. Tapi hasilnya sama seperti alis, tidak ada perubahan yang signifikan. Atau sekali lagi, harus digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan lebih rutin lagi? Hm. I dont know. Atau mungkin kalian sudah membuktikannya? Share ya di sini.

Oya, ada sedikit tambahan. Karena gue sangat excited dengan produk ini, gue pamerkan ke kaka gue. Dan dia pun mengaplikasikannya untuk menjadi lip balm. Keren ya, satu produk bisa digunakan untuk banyak hal hehe

Oke sejauh ini, gue puas banget dengan produk Vaseline Petroleum Jelly. Emang yaah vaseline itu jagonya dalam perkulitan wkwk amat sangat recommended!!

Posted in Kicau

Kontra Pemerintah(?)

“Sekarang Brebes banjir, gegara penebangan hutan dan pembangunan jalan tol.”

Eh bentar deh, kayanya lu kurang info, perpohonan di Brebes masih bagus lho, malah ada beritanya (https://news.akurat.co/id-169536-read-bencana-brebes-jadi-peringatan-bukit-dengan-hutan-saja-bisa-longsor)

Klo pembangunan jalan tol itu menebang pemukiman warga Brebes mah baru iya.

Jalan tol Trans Jawa terwujud di kepemimpinan pemerintah sekarang, apa ngga bangga? Tiap mudik lebaran, potensi lu kena macet bakal berkurang, harusnya seneng dong ya. Udah ada jalan tol yekaaan. Eh, ngga pernah ngrasain mudik dan kena macet sampe setengah hari? Bukan anak rantau? Hm, merantaulah kawan, biar kau tau rasanya…

Dan mengenai Brebes banjir di beberapa lokasi, penyebabnya itu karena tanggul di Sungai Pemali jebol. Jumlah kapasitas air di Sungai Pemali meluap, karena intensitas curah hujan yang tinggi dan ada kiriman air dari salah satu desa yang terjadi longsor di pegunungan sana, yaitu desa Salem.

Oke, sejauh ini, apakah ada hubunganya dgn pembangunan jalan tol? 🤔

Oh, iya memang. Tgl 21 Feb 2018 kemarin, ratusan warga Brebes sempat memblokade jalan tol Brebes-Pejagan sebab gorong2 di bawah jalan tol terlalu sempit.

Kemudian Manajer Fisik PT. Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR) selaku anak perusahaan PT. Waskita, Mulya Setiawan, menyatakan akan mengevaluasi lebar gorong-gorong. Menurut Mulya, saluran di bawah tol yang mengalirkan Sungai Sigeleng dibuat berdasarkan hasil survei bersama Dinas PSDA.

“Nanti kita hitung ulang (ukuran gorong-gorong) apa memang keliru atau tidak. Kalau memang keliru nanti kita perbaiki, kalau diperbaiki nanti seperti apa, nanti kita tentukan selanjutnya, kita kaji lagi dengan PSDA,” kata dia.

Untuk penanganan sementara, PPTR saat ini menyediakan dua alat berat untuk menormalisasi sungai. “Sekarang sudah ada satu eksavator, nanti di tambah satu lagi. Jadi di hulu dan di hilir ada,” katanya.

Gimana?

Sekali lagi, apakah ada hubungannya dengan penebangan hutan yang membuat Kota Brebes tercinta ini jadi gundul? Ndas tuyul kayake lho sing gundul, ora kayake maning :v

Ngopi yuk, jgn tegang2 amat lahh, biar dikit2 ngga nyalahin pemerintah. Ntar ada buntut cicak lepas nyalahinnya pemerintah hehew

*dari berbagai sumber

NB: https://kumparan.com/panturapost/sampah-masih-jadi-masalah-klasik-penyebab-banjir-di-brebes

 

Posted in Mamam mamam

Rumah Makan Watu Jajar yang Asri dan Murah meriah

RM Watu Jajar

Lokasi Rumah Makan Watu Jajar belum terlalu jauh dari pintu gerbang Guci, alamatnya ada di Jl. raya watujajar, Guci, Tuwel, Bojong, Tegal, Jawa Tengah 52465.

Rumah Makannya bagus banget, asri, banyak pepohonan, dan bersih. Apalagi masih berada di daerah pegunungan, udaranya terasa dingin. Disini terdapat kolam ikan dan difasilitasi tempat karaoke juga lho, jadi sambil menunggu makanan matang kamu bisa sambil karaoke dulu. Rumah makan ini menyediakan beberapa pilihan meja makan, ada yang berbentuk gubuk kecil atau gazebo, dan ada yang hanya meja-kursi lucu untuk 4 orang dengan diatapi payung. Kira-kira begini penampakannya :

Foto tempat makan

Ohya saya lupa memfoto menu makanannya, yang saya ingat Rumah Makan ini menyediakan makanan seafood yang cukup lengkap, kalau tidak salah terdapat ikan, cumi-cumi dan udang. Kemudian untuk sayurannya ada cah kangkung, sop, dan masih banyak lagi.

Kalau saya sendiri waktu itu memesan menu makanan paket, Ayam bakar + nasi + teh manis hangat, Ikan patin + nasi + es teh manis. Kemudian kami menambah lauk cah kangkung dan mendoan. Btw setauku ikan disini sangat segar, karena langsung mengambil di pemancingan kolam ikan, dan jika kamu ingin mancing sendiri juga bisa lho, tapi ikannya tidak bisa dibawa pulang ya, langsung di masak di tempat.

Foto makanan

Kepo ngga sama harganya?? hihi

Tenang, makan disini untuk 2 orang hanya menghabiskan uang kurang dari 100rb lho! Saya cukup bahagia sekaliiiiii 😀 selain mendapatkan spot untuk berfoto yang bagus, rasa makanannya enak, murah pula hehe

Eh tunggu sebentar, saya melupakan sesuatu. Untuk rasa cah kangkungnya menurutku kurang enak hihi pedes-pedes aneh gimana gitu, mungkin si koki menggunakan saus yang menurut saya tidak pantas untuk dijadikan bahan campuran cah kangkung, rasanya aneh.

Untuk paket ayam dan paket ikan menurutku enak! Sambalnya juga lumayan pedas. Apalagi mendoannya, beuh, rasanya ingin bungkus untuk dibawa pulang 😀

Rincian harganya :

Paket Ayam bakar + nasi + teh manis hangat Rp. 28.000, Paket Ikan patin + nasi + es teh manis Rp. 28.000, Cah kangkung Rp. 10.000, Mendoan Rp. 11.000. Murah kaaan??? haha

Boleh mampir dulu nih buat kamu yang hendak berlibur ke Pemandian Air Panas Guci 🙂

Posted in Jalan-jalan

Liburan dadakan! Guci Ashafana dan Air Terjun ‘Terqejud’ :D

Taman Wisata Air Panas Guci

Hari Jumat pagi sekitar pukul 8, chat whatsapp masuk “Ayo guci”. Ku langsung bangun, mandi dan bersiap-siap. Hampir pukul 9 lewat kami baru mulai jalan dari Jatibarang.

Di perjalanan kami lancar jaya, sama skali ngga ramai dan macet, beruntung lah. Btw saya lupa sampai di Guci jam brapa. Kira-kira diperjalanan hanya memakan waktu kurang dari 1 jam, karena tidak ada kendala apapun.

Tiket masuk ke Guci Rp. 11.000 untuk 2 orang. Kami sempat bingung akan ke tempat wisata apa, karena di Guci banyak sekali destinasi yang wajib kamu datangi. Salah satunya sepeda gantung! Yap, kami bingung lokasi sepeda gantung, sudah 3 kali nanya orang tapi ngga ketemu.

Dan ternyata sepeda gantungnya berada di depan Parkiran Hotel 😀 Ku lupa nama hotelnya apa, gedungnya warna hijau. Ya ampun, kocak! Kami berdua ngakak habis-habisan. Ketika ekspetasi tak sesuai realita 😀 kesel, tapi lucu juga haha tetapi jika tujuanmu hanya ingin mendapatkan foto yang ’emejing’ boleh sih dicoba. Pikir kami ketika menaiki sepeda gantung, kita akan menyebrangi jurang dalam jarak berapa meter, tapi ternyata ‘ahyasudahlah’.

Sepeda Gantung

Akhirnya kami mencari pemandian air panas, karena bingung akhirnya kami memasuki Guci Ashafana yang katanya terdapat Air Terjun Jedor dengan tiket masuk Rp. 30.000 untuk 2 orang dan Rp. 5.000 untuk parkir motor.

“Nanti kalo mau ke Air terjun, lurus terus sampe pertigaan belok kanan ya mas”. Oke kita samperin dah itu Air Terjun, kita ikuti petunjuk dari bapak-bapak tersebut. Dan ‘eng ing eng’, kami berdua terkagum-kagum melihat air terjun tersebut 😀 Kira-kira begini penampakannya :

Pintu masuk Air Terjun Jedor
Air Terjun Jedor

Akuh terqejud guys! bener-bener bikin ‘jedor-jedor’ wkwk

Kami sempat ragu untuk mendekat ke Air Terjun tersebut, karena memang hanya kami yang ada di situ 😀 Akhirnya kami hanya mendekat sekitar kurang dari 10 meter dari pintu masuk.

Selepas berfoto sebentar, kami berdua kembali kedepan untuk parkir motor dan melihat pemandian air panas yang ada di Guci Ashafana. Waktu saya kesana sedang ramai, banyak anak-anak SMA, mungkin sedang berlibur.

Guci Ashafana

Btw hanya doi yang akan berenang, karena saya tidak membawa pakaian ganti. Doi agak males kayanya melihat suasana di lokasi, kemudian kami keluar lokasi dulu. Dan endingnya, doi berendam di tempat yang gratisan 😀 banyak orang?? Udah pasti!

CIMG3922

IMG-20171103-WA0057

IMG-20171103-WA0065

Foto di pemandian air panas gratis

Setelah itu kami baru kembali ke Guci Ashafana untuk mengambil motor dan kesimpulannya kami ke Guci Ashafana hanya untuk numpang parkir motor 😀 Eh, berfoto di Air Terjun juga deng, Air terjun-air terjunan wkk. Ohya sebelumnya kami sempat berfoto disini, mumpung sepi hehew

IMG-20171103-WA0035

Sebelum keluar dari Gerbang masuk Guci, kami juga menyempatkan diri untuk berfoto. Seperti taman kecil-kecilan gitu deh. Lucu juga sih, ada patung-patungan seperti gajah, jerapah dan permainan untuk anak-anak. Tapi ternyata ku lupa memfoto patung-patungan dan mainan tersebut.

IMG-20171103-WA0033

Foto di Pintu keluar

Ini sebenarnya pemandangannya bagus lho. Kalau kamera mu bagus mungkin mendukung ya, backgroundnya itu gunung dan bukit-bukitan kecil. Bagus deh pokoknya.

Okey, liburan dadakan kami belum berhenti sampai disini. Kami melanjutkan wisata kuliner di Rumah Makan Watu Jajar. Akan saya bahas di blog berikutnya, see ya!

Posted in Mamam mamam

Porsi Besar! Makan di Rumah Makan Ikan Bakar Mekar Tegal

Beberapa hari yang lalu, saya masih mencari makanan seafood yang enak. Kebetulan saya sedang di Kabupaten Tegal, bersama kedua orang tua saya memutuskan untuk makan di Rumah Makan Ikan Bakar Mekar yang berada di Jl. Kapten Piere Tendean No. 43, Tegalsari RT. 05 / RW. 07, Tegal Barat, Tegalsari, Tegal Bar., Kota Tegal, Jawa Tengah 52111.

Berikut menu makanannya : (Maapkeun ada yang blur)

Menu makanan RM Mekar
Menu minuman RM Mekar

Kami memesan ikan kakap bakar, cumi-cumi saus asam manis, cah kangkung dengan minuman es teh manis, teh manis hangat & jeruk hangat.

Cumi-cumi Saus Asam Manis
Ikan Kakap Bakar, Cumi-cumi Saus Asam Manis dan Cah kangkung
Jeruk hangat, Teh manis hangat dan Es teh manis

Btw sepertinya saya tidak mereview semua makanan ini secara detail. Karena saya hanya makan cumi-cumi saus asam manis, setiap makanan yang kami pesan porsinya lumayan banyak. Jadi waktu itu saya hanya menghabiskan makanan yang saya pilih. Ya sebetulnya saya ingin mencicipi makanan yang lain, tetapi keburu habis di lahap oleh Orang tua saya haha

Oke, cumi-cumi saus asam manis menurutku enak. Tapi waktu itu sepertinya kurang matang, karena cumi-cuminya agak keras. Dan potongan cumi-cuminya sangat besar-besar, bahkan bawang bombay dan daun bawangnya pun besar-besar. Kalau menurut pengetahuan saya seharusnya potongan sayur disesuaikan dengan ukuran mulut manusia, kata kasarnya gini, kalau kamu makan sayur sop dengan potongan ukuran sayur yang jumbo-jumbo pasti kamu akan kesulitan untuk memakan sayur-sayuran tersebut bukan? Nah kalau daging menurutku tergantung, kalau ketika makanan dihidangkan di depan kita dan disediakan pisau, ngga masalah potongan daging atau ikan dalam ukuran jumbo sekalipun. Kalau ikan juga tergantung jenis ikannya, kalau ikannya mudah dipotong tidak perlu di sediakan pisau dan potongan ukurannya besar juga tak masalah. Tapi soal rasa menurutku enak-enak aja, boleh dijadikan recommended untuk makan bersama keluarga, kumpul sama teman atau saudara.

Meja makannya pun terdapat berbagai macam, dari meja yang besar untuk kumpul banyak orang, meja dengan kursi untuk 4 orang, dan meja untuk duduk lesehan.

Posted in Mamam mamam

Berawal dari Wakai Store & berujung ke Uncle K

Berawal dari berburu diskon di akhir bulan 😀
Sedikit cerita, kala itu Wakai Store sedang mengadakan Buy 1 Get 1 dan karena batas waktunya sampai 29 Oktober, malam itu juga saya langsung ke lokasi. Ga kebayang gimana ramainya Wakai Store waktu itu, saya pusing karena banyak orang dan pusing nyari ukuran dan model yang pas untuk kaki saya haha hingga akhirnya panggilan perut pun bergema #halah

Selepas berburu diskon, aku berdua mulai berburu makanan. Kami memilih makan di Uncle K, Margo City Depok. Uncle K merupakan restauran yang berasal dari negara tetangga yaitu Malaysia.

Pilihan makanannya banyak, saya pun sempat kebingungan akan memesan makan apa. Kami berdua cukup lama ketika memilih makanan, beruntung pelayanan disini sangat baik, bagus dan cepat. Mbak-mbaknya juga ramah dan gesit.

Okey, kebetulan waktu itu saya sedang ingin makan cumi-cumi atau makanan seafood. Ku lihat di gambar menu sepertinya Kwetiaw Kangkung Terasi terdapat campuran seafood. Jadi ku pilih menu tersebut.

Kwetiaw Kangkung Terasi

Kwetiaw ini terdapat kangkung, tauge, tomat dan beberapa jenis seafood seperti udang & cumi-cumi namun sayangnya hanya sedikit 😀 Untuk rasa menurutku cukup enak, pedas dan agak sedikit asin. Harga Kwetiaw Kangkung Terasi Rp. 31.800

Sedangkan temanku memilih menu Char Hor Fun

Char Hor Fun

Char Hor Fun seperti kwetiaw yang aku pilih namun sama skali tidak pedas, makanan ini terdapat sawi, tomat, cumi-cumi dan daging ayam. Memang penampakannya seperti bubur, lembek-lembek gimana gitu, untuk rasanya menurutku gurih. Enak sih hehew. Harga Char Hor Fun Rp. 28.800.

Dan minumannya karena saya sudah haus abis berburu diskon 😀 aku memilih menu Ice Teh (yang simple), kemudian temanku memilih versi hotnya. Yap, Hot Teh! haha. Harga Ice Teh & Hot Teh sama, yaitu Rp. 9.800

Ice Teh & Hot Teh

Menu minumannya lengkap dan banyak, Uncle K menyediakan juice dan minuman ala-ala bubble. Lain waktu mungkin saya akan kembali lagi makan di Uncle K untuk mencoba menu makanan dan minuman yang lain 🙂

Posted in Mamam mamam

Ice Cream Imut ala Shirokuma Cafe

Pekan kemarin aku memutuskan untuk hunting ke Margo City Depok. Aku berdua, awalnya ingin ke King Mango yang baru openning beberapa minggu lalu. Tapi karena antriannya masih panjang, kami memutuskan untuk ke Shirokuma.

Shirokuma adalah cafe yang menyediakan dessert ala-ala jepang, terutama ice cream greentea (matcha).

Kemarin aku memilih menu Shiratama Parfait dan Ice Chocolate.

shirokuma
Shiratama Parfait & Ice Chocolate

Shiratama Parfait itu terdapat Soft Cream layered with cornflakes, mochi, shiratama balls, chunky red beans and matcha jelly. Overall enak banget, recommended! Matchanya berasa banget, tidak terlalu manis tapi aku memang kurang suka untuk matcha jellynya.

Dan untuk ice chocolatenya juga enak, kata doi yang nyobain, coklatnya berasa banget! Kayanya doi sebenernya enek karena manis, di dinding gelasnya di bubuhi semacam susu coklat atau itu memang coklat, aku kurang paham. Tapi btw doi doyan aja hehew

Ohya tempatnya lucu, imut-imut, cocok deh untuk bersantai atau nongki nongki biar kaya kids jaman now 😀

Untuk harga Shiratama Parfait Rp. 37.000 dan Ice Chocolate Rp. 29.000. Menurutku buat yang doyan jajan manis-manis, eskrim, apalagi yang suka matcha. Shirokuma cocok banget deh buat kamu dan wajib di coba! 🙂

Posted in Kicau

Memanfaatkan Media Sosial Untuk Hal yang Produktif

Siapa sih yang tidak tahu media sosial?! Jaman sekarang hampir setiap orang tahu dan memiliki akun media sosial. Dan hampir setiap hari pun akun media sosialmu selalu aktif untuk Update status, upload foto selfie, mengomentari postingan teman, atau hanya sekedar scroll timeline.

Beberapa hal tersebut jika dilakukan terus menerus menjadikan media sosialmu kurang produktif, lalu bagaimana memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang lebih produktif? Berikut ini uraiannya :

  1. Promosikan Karyamu

Jika kamu suka menulis, maka promosikan tulisan kamu melalui akun jejaring sosialmu. Atau jika kamu hobi membuat kreatifitas seperti kerajinan tangan, hobi motret, Instagram mungkin akan menjadi jejaring sosial favorit kamu untuk mempromosikan hasil karya kamu. Dengan rajin mempromosikan hasil karya kamu, maka kamu akan meningkatkan reputasi kamu di dunia nyata.

  1. Promosikan Dirimu

Promosikan diri kamu sendiri dan keterampilan kamu. LinkedIn mungkin jejaring sosial yang cocok untuk melakukan hal ini. Meskipun demikian, mempromosikan diri di Facebook juga akan menjadi nilai plus buat kamu. Pastikan orang-orang bisa memeriksa profil Facebook kamu dengan mengklik About, karena terkadang ada beberapa orang yang hobi menyembunyikan profilnya. Bila kamu ingin meningkatkan kredibilitas kamu, jangan ragu untuk mempromosikan siapa diri kamu lewat jejaring sosial.

  1. Promosikan Perusahaanmu

Jika kamu memiliki sebuah perusahaan start up, media sosial cocok untuk menjadi salah satu marketing yang sangat efektif. Sudah tidak terhitung lagi jumlah perusahaan yang bergabung di media sosial. Lebih sekedar promosi, mereka memanfaatkan media sosial untuk menampung segala jenis feedback dari para pelanggan.

  1. Mencari Ide dan Inspirasi

Ide dan inspirasi bisa didapatkan dari mana saja. Namun media sosial adalah salah satu sumber terbaik yang bisa kamu coba. Misal, kamu sedang mencari ide konten untuk ditulis di blog kamu. Agar bisa dinikmati oleh banyak orang, tentu kamu harus menulis konten yang menarik. Pembaca juga harus bisa menemukan apa yang mereka cari melalui konten kamu. Nah, kamu bisa mengetahui hal tersebut dari media sosial.

*Diambil dari berbagai sumber

Posted in Jalan-jalan

Taman Bunga Nusantara & Rumah Pohon Pabangbon

Waktu itu hari sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB aku memulai perjalanan dari Depok. Aku menggunakan sepeda motor, berboncengan berdua dan hanya dengan mengandalkan Google Maps.

Awalnya kami berniat menuju Rumah Pohon Pabangbon tetapi karena kami salah arah, kami melanjutkan perjalanan menuju Puncak Pass Bogor dan terus berjalan tak tentu arah 😀

Ohya sebelumnya aku sarapan di pinggir jalan sebelum melewati Puncak Pass. Aku sarapan di Masakan Rumah Padang, 2 porsi nasi padang dan 2 es teh manis harganya 36rb.

Akhirnya kami memutuskan untuk menuju Taman Bunga Nusantara yang berada di Kawungluwuk, Kabupaten Cianjur.

Perjalanan ke arah sini menurutku tidak terlalu ekstrem, kita melewati pemukiman warga seperti biasanya.

Sekitar hampir pukul 10.30 WIB kami sampai di Taman Bunga Nusantara. Harga tiket masuknya 40rb perorang. Jika ingin menggunakan kereta juga harga tiketnya 50rb perorang. Informasi lengkapnya bisa cek langsung di http://www.tamanbunga-nusantara.com

Peta Taman Bunga Nusantara

Btw ku tak tau spot ini namanya apa, sepertinya “Bursa Bunga”

Display Karpet Bunga

Taman Jepang

Taman Labyrinth

Taman Bali

Sekitar pukul 13.00 WIB kami memutuskan untuk pulang, diperjalanan setelah melewati Cimory kami berhenti sebentar untuk makan siang di sebuah gerobak dorong Mie Ayam yang mangkal di pinggir jalan. Harga mie ayam 1 porsinya 10rb. Menurutku ini mie ayam ‘abang-abang’ yang sangat lezat.

Keesokan harinya, kami baru menuju Rumah Pohon Pabangbon yg berada di Desa Leuwiliang, Bogor. Perjalanan menuju lokasi cukup menguras adrenaline (menurutku). Karena kita melewati medan yang naik turun, cukup terjal, dan sebelum sampai di lokasi kita sempat melewati semacam hutan kecil (atau mungkin pohon pinus kali ya). Menurutku suasananya cukup asri dan sejuk. Untuk Tiket masuknya kita hanya membayar 10rb. Tapi jika ingin berfoto di salah satu spotnya kamu wajib membayar 5rb.

Hanya sekedar catatan. Lebih baik jika ingin kesini, kamu membawa kamera yang agak bagusan dikit lah ya, kalo pakai kamera hp menurutku kurang maksimal hasil fotonya. Karena saya pun hanya foto di satu spot saja. Selebihnya saya hanya berkeliling dan melihat-lihat. Ohya, kamu bisa menggunakan jasa foto yang sudah dipersiapkan oleh pihak pengelola. Cukup dengan membayar 10rb kamu bisa mendapat 5 kali potret, kemudian fotonya langsung di kirim via shareit.

Posted in Jalan-jalan

Liburan ke Yogyakarta, Purwokerto dan Tegal di bulan Maret 2017

Aku menggunakan kereta Ekonomi Serayu Malam pukul 21.00 WIB tujuan Purwokerto dengan harga 67rb. Kenapa ke Purwokerto? Ya, karena aku mau mampir dulu di kos kakak ku disana dan karena kereta transit lebih murah harganya daripada yang tujuan langsung ke Yogyakarta haha maklum anak kosan.

Waktu itu aku beli tiket dadakan, jadi tiket tujuan Yogyakarta hanya tersisa dengan harga sekitar 200-300rb keatas. Aku lebih memilih transit meskipun akan memakan waktu lebih lama, karena menggunakan kereta Serayu Malam bisa sampai 11 jam lebih alias aku sampai Purwokerto pukul 08.08 WIB. Pegel? Pastinya! haha kebetulan aku sudah persiapan membawa boneka bantal.

Perjalanan liburanku di mulai pukul 18.00 WIB dari Depok, tempat kos ku. Aku naik KRL dari Stasiun Pondok Cina sampai Stasiun Pasar Senen pukul 20.33 WIB karena KRL yang aku naiki sempat tertahan di Tanah Abang. Aku tidak transit di Stasiun Manggarai-Jatinegara karena ada sesuatu hal, padahal tidak akan memakan waktu lama jika aku transit. Tapi yasudahlah, beruntung aku tidak terlambat sampai Stasiun Pasar Senen.

Kereta Serayu malam adalah kereta Ekonomi-AC. Dengan tempat duduk yang masih berhadap-hadapan dengan penumpang yang ada di depan kita. Kebetulan gerbong di tempatku tidak penuh, kanan kiri dan di depan ku tidak ada orang. Aku bisa leluasa pindah-pindah tempat duduk waktu itu hehe Oke, aku sampai di Purwokerto tepat waktu pukul 08.08 WIB. Aku istirahat dulu, karena memang di kereta aku kesulitan tidur. Ya bayangin sendiri aja lah ya gimana bisa tidur nyenyak 😦

Ohya sebelum sampai di Stasiun Purwokerto aku sempat mengabadikan pemandangan yang cukup menyegarkan mata. Ya meskipun hasilnya tidak begitu bagus karena memang saya hanya menggunakan kamera HP biasa 🙂

photo_2017-10-19_09-11-22

Foto ini saya ambil ketika sudah sampai di daerah Cilacap atau setelah melewati Stasiun Kroya.

photo_2017-10-19_09-11-17

Perjalananku di mulai lagi sekitar pukul 11.29 WIB. Dengan pembelian tiket dadakan (lagi) haha. Aku beli tiket kereta Gajahwong tujuan Stasiun Yogyakarta harga 65rb dengan keberangkatan pukul 12.07 WIB. Btw kayanya sekarang keretanya udah ngga ada. Kereta Gajahwong sekarang harganya sampai 100rb lebih dan kereta dengan harga 60ribuan hanya ada Kereta Joglokerto dengan keberangkatan pukul 10.40 WIB.

Aku sampai di Stasiun Yogyakarta sekitar pukul 14.30 WIB (lupa sih). Aku lebih memilih turun di Stasiun Yogyakarta karena dekat dengan Malioboro, Tugu Yogyakarta dan Alun-alun lor. Aku memutuskan untuk jalan-jalan sore dulu waktu itu.

Tujuan pertamaku waktu itu adalah membeli oleh-oleh. Sambil berjalan menyusuri Jl. Malioboro, aku menyempatkan diri duduk-duduk santai. Belum sempat berfoto, karena memang waktu itu aku sendirian. Mau minta tolong orang masih yang “Ah ntar dulu”, “Ah nanti aja”. Akhirnya aku memutuskan untuk ke Keraton, pikiranku “Sore-sore begini kayanya enak tuh duduk-duduk di keraton sambil ngeliatin orang lalu lalang.”

Belum sampai di Keraton, aku diberitahu melalui chat Whatsapp “Tolong carikan Bakpia dong…” Oke, akhirnya aku puterbalik sekalian nyari oleh-oleh yang belum aku dapetin. Ohya, sebelum aku jalan ke arah keraton, aku sempat masuk ke Mall Malioboro. Mallnya seperti mall pada umumnya hanya saja aku ingin membeli Kaos Dagadu, makanya aku memutuskan untuk masuk ke Mall tersebut.

Setelah aku nyari Bakpia, langit tiba-tiba mendung dan turun hujan. Aku suka banget pas turun hujan, suasana di Yogyakarta itu loh terasa beda sekali. Aku sempat bergumam “Ujan-ujanan kayanya enak nih”, tapi aku masih berfikir realistis kalau aku hujan-hujanan dan mengingat tadi malam aku kurang tidur akhirnya aku neduh di semacam halte gitu (lupa juga pas itu tempat apaan).

Setelah sedikit reda, aku memutuskan untuk pulang ke Hotel, padahal waktu itu aku masih ingin  di Jl. Malioboro sampai malam. Tapi baiklah, aku masih memikirkan badanku yang membutuhkan istirahat. Aku pulang menggunakan Ojek Online yaitu Gojek.

Ohya mengenai Hotel, aku memilih Hotel Yellow Star yang berada di daerah Ambarrukmo. Aku lupa waktu itu pesan melalui Aplikasi apa. Harga normalnya hampir 500rb permalam tapi karena aku mendapatkan potongan, harganya menjadi 300ribuan permalam.

Di perjalanan dari Jl. Malioboro menuju Jl. Laksda Adisucipto (Hotel Yellow Star), aku memutuskan mampir dulu di minimarket (Indomart) untuk membeli cemilan karena mengingat di Hotel makanannya pasti mahal-mahal 😀 dan sekalian aku ke ATM dulu untuk mengambil uang cash. Kurang lebih setengah jam perjalanan, akhirnya aku sampai di Hotel dan langsung cek-in. Aku lupa waktu itu sudah pukul berapa, langit hampir gelap. Aku benar-benar menikmati sekali suasana saat itu, Stasiun Tugu Yogyakarta, Jl. Malioboro, hujan di sore hari dan langit mendung sedikit senja.

Sesampainya di hotel, aku memutuskan untuk langsung mandi dan beristirahat. Sekitar pukul 20.30 WIB aku membeli nasi goreng di seberang Hotel. Harganya normal 10rb perbungkusnya. Aku kira bakalan mahal, biasanya ada pedagang-pedagang “nakal” yang sengaja menaikkan harga karena tau bukan orang asli daerah situ. Sekitar pukul 21.30 WIB aku baru pulang ke Hotel dan akhirnya istirahat sampai pagi.

Pukul 08.00 WIB aku baru terbangun dari tidur, mandi dan siap-siap untuk melancong di Kota Yogyakarta. Yeay!

Sekitar pukul 10.00 WIB (kalo tidak salah), aku sudah di Jl. Malioboro lagi. Aku masih mencari oleh-oleh, beli pernak-pernik, beli kaos andalan yang bertuliskan “Jogja”. Kebetulan aku beli di OVJ (Oblong Van Java) harganya terjangkau, ada banyak pilihan gambar dan pilihan bahan kaos untuk kamu pilih dan yang menurut kamu nyaman untuk kamu pakai. Sejauh ini karena aku baru dua kali datang ke Yogyakarta, menurutku tempat ini cocoklah untuk di jadikan rekomendasi membeli kaos-kaos khas bertuliskan “Jogja” yang bagus dan terjangkau untuk mahasiswa yang baru lulus kemarin seperti aku ini haha.

Btw sebelumnya aku pernah ke Yogyakarta sepertinya tahun 2009-2010. Sudah lama banget, jadi sudah lupa tentang review beberapa tempat yang aku kunjungi waktu itu dan memang sudah banyak yang berubah di Jl. Malioboro ini.

Ohya tadi sebelum aku ke Jl. Malioboro, aku sempat sarapan dulu di Hotel. Masakannya enak, seperti prasmanan gitu jadi makanannya tidak diantar langsung ke kamar, tapi kita harus ke restaurannya. Tempat makannya bagus. Selain makan, kita juga bisa berfoto. Kalau tidak salah hotel ini ada rooftopnya. Aku lihat di google bagus banget. Tapi sayangnya aku tidak bisa membuktikannya sendiri dengan mata kepalaku, karena memang semalam aku butuh istirahat dan besok paginya aku langsung melancong. Ngga mau rugi banget soal waktu hehe maksudnya supaya aku bisa menikmati tempat wisata di Yogyakarta lebih lama. Rooftop hotel menurutku bonus meski agak nyesel juga sebenernya, ngga sempet nengokin sebentar padahal tinggal naik lift huft *lupakan

photo_2017-10-19_09-11-04
Restauran Hotel Yellow Star Ambarukmo

Setelah dari Jl. Malioboro, aku kembali ke Hotel untuk beberes dan langsung cek-out sekitar pukul 11.00 WIB (kalo tidak salah). Ohya selama aku di Yogyakarta aku mengandalkan Aplikasi Gojek, baik untuk GoRide maupun GoCar. Itu dikarenakan aku tidak tau rute angkutan umum disana.

Aku menyempatkan diri mampir di Gramedia Plaza Ambarrukmo selama kurang lebih hampir 2 jam. Sebenarnya karena ada sesuatu hal yang harus diselesaikan di sana. Selepas itu aku langsung melanjutkan lanconganku di Yogyakarta dengan menggunakan GoCar. Aku ke Jl. Raya Solo yaitu menuju Candi Prambanan, kurang lebihnya setengah jam perjalanan. Duh, harga tiketnya aku lupa. Barusan aku searching 30rb perorang yang katanya sekarang udah naik jadi 40rb perorang. Ya kurang lebihnya segitu deh ya, 100rb untuk 2 orang masih ada sisa kembalian hehe. Dan kebetulan waktu itu aku membutuhkan tempat penitipan barang dan dihargai 5-10rb (aku juga lupa lagi nih harganya, maaf ya).

Saranku kalau mau ke candi-candian seperti ini jangan pas siang-siang ya, panasnya naudzubillah. Kalo mau pas langitnya cerah sebaiknya sebelum dhuhur aja deh atau pas pagi-pagi tuh kan udaranya masih enak atau pas sore-sore, pas senja, langitnya bagus untuk foto. Memang hasil jepretanku waktu itu lumayan bagus, tapi panasnya itu yang ngga tahan.

photo_2017-10-19_09-27-50
Candi Prambanan

Aku pulang dari Candi Prambanan setelah pukul 15.30 WIB, aku buru-buru pulang dari sini karena aku mau naik kereta Senja Utama YK menuju purwokerto pukul 17.45 WIB. Tadinya aku mau naik Bis atau Travel, tapi karena aku tidak tau tempat Travel dimana akhirnya aku pilih naik kereta aja. Biar sampai Purwokerto pun tidak terlalu malam dan tepat waktu pastinya.

Di perjalanan menuju Stasiun Yogyakarta aku sempat mampir membeli Bakpia di Bakpia 25 Bandara Jaya. Bakpianya enak, menurutku disini lengkap sekali oleh-olehnya. Ohya, perjalanan dari Candi Prambanan menuju Stasiun Yogyakarta memakan waktu kurang lebih 1 jam. Aku sampai di Stasiun kurang dari jam 17.00 WIB. Aku sempat makan siang dulu, seharusnya makan sore sih tapi karena aku belum makan siang jadi aku sebut saja makan siang hehe. Aku makan di Toegoe Resto yang berada di dalam Stasiun Yogyakarta. Aku membeli Sop Buntut, untuk harga dan rasa lumayan kok. Tempat makan ini menurutku menarik untuk di kunjungi karena design interiornya bagus. Selain untuk ngopi atau ngeteh, kita bisa sambil berfoto-foto dulu. Namun sayang, aku tidak sempat berfoto karena kereta sudah kunjung datang. Ohya, untuk harga tiket kereta Senja Utama YK aku sudah lupa harganya waktu itu.

Sekitar pukul 20.45 WIB aku baru sampai di Stasiun Purwokerto dan perjalanan liburanku tidak berhenti sampai disini. Keesokan harinya, aku dan kakak ku mencari oleh-oleh khas purwokerto yaitu getuk. Menurut kakak ku jika ingin membeli getuk yang enak itu di Getuk Goreng Asli Haji Tohirin. Setelah membeli oleh-oleh aku sempat ke Alun-alun Purwokerto, karena habis hujan dan memang saat itu sedang sepi, aku hanya berfoto di depan tulisan Alun-alun Purwokerto. Selepas itu kami makan siang di Rumah Makan Cak Kholiq, masakannya enak dan murah.

photo_2017-10-19_09-27-47
Alun-alun Purwokerto

Sekitar pukul 16.00 WIB kami bergegas menuju Stasiun Purwokerto untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Kami membeli tiket kereta Kamandaka dengan tujuan Stasiun Slawi keberangkatan pukul 17.15 WIB, harganya 60rb. Pukul 18.44 WIB kami sampai di Stasiun Slawi dijemput oleh orang tua kami.

Sekali lagi, liburanku belum juga berhenti sampai disini. Keesokan harinya kami sekeluarga menuju Tegal, yaitu ke Pantai Alam Indah (PAI). Harga tiket masuknya relatif murah, hanya 5rb saja perorang.

Keesokan harinya aku baru menuju Jakarta-Depok. Memulai kembali segala aktifitas 🙂